Matakuliah : Bhs Indonesia (softskills)
Dosen Pembimbing : TRI WAHYU RETNO N
Sumber artikel : Kompas
Sragen, KOMPAS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menginginkan peningkatan produksi pangan menjadi prioritas bangsa. Untuk
itu,perhatian, program dan anggaran harus diarahkan untuk mencapai peningkatan
produksi pangan tersebut.
Seusai panen raya di Dusun Bener, Kecamatan Ngrampal,
Kabupaten Sragen, jawa Tengah (17/2) , Presiden Yudhoyono mengatakan
produktivitas padi yang saat ini mencapai rata-rata nasional 5,1 ton per hektar
diharapkan kedepan dapat ditingkatkan menjadi 8 ton per hektar. Daerah-daerah
yang telah mendapat surplus padi diharapkan dapat menjaga , bahkan meningkatkan
lagi produktivitasnya. Sementara daerah lain yang masih defisit diharapkan
dapat mengikuti langkah daerah lain yang telah surplus.
"Kami ingin produktivitas
pangan menjadi prioritas. Ini berlaku diseluruh tanah air, “kata SBY di
dampingi Ny. Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri, antara lain Menteri Pertanian
Suswono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari LK Pangestu, Serta Menteri
Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
Untuk mencapai target ini Presiden
agar menyerukan agar Gubernur, Bupati, dan Walikota memberi perhatian khusus
kepada petani. Ia meminta agar kepala daerah sering kelapangan menemui petani, “sering-seringlah
bertemu petani agar mengerti kebutuhan dan persoalan petani sehingga kebijakan
dan solusi yang diberikan tepat , “ujar Presiden .
Ia juga meminta agar komunikasi
kelompok tani dengan pemerintah daerah,dunia usaha, dan dunia penelitian
ditingkatkan. Dengan demikian, akan dicapai produktivitas tanaman yang tinggi,
tahan hama, serta efisien dalam penggunaan pupuk. “Alhamdulillah, meskipun
sekali-sekali masih ada bencana, iklim kita sekarang lebih bersahabat. Momentum
ini disia-siakan untuk bercocok tanam, “katanya.
Presiuden mengakui akibat perubahan
iklim, jenis hama baru muncul. Namun, diakuinya masih ada kekuirangan
pestisida. Peran penyuluh pertanian akan lebih ditingkatkan mendampingi petani.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
mengatakan, kecenderungan kenaikan harga beras di pasaran saat ini tidak
terlalu mengkhawatirkan. Disisi lain, harga jual panen dari petani harus
dibantu demi meningkatkan kesejahteraan petani. Saat ini pemerintah bersama
semua pemangku kepentingan masih terus menggodok harga pembelian pemerintah
(HPP) gabah dan beras. HPP akan ditingkatkan dalam batas wajar agar ptani ikut
menikmati harga beras yang kini cukup tinggi di pasaran.
Pedagang luar daerah
Untuk memperoleh gabah dari petani,
Perum Bulog harus berebut dengan perusahaan penggilingan padi setempat dan
pedagang padi dari luar daerah. Harga gabah ditingkat petani yang sudah mulai
panen saat ini, panen mencapai sekitar 20% dari sekitar 800.000 hektar areal
tanman padi di Jember.
Pendapat
Saya
1. Pemerintah daerah sebaiknya
mengadakan perkreditan pertanian penunjang hasil panen yang maksimal. Misalnya
seperti pupuk, mesin dan alat bantu lainnya. Dengan beginim, para petani mudah
untuk mendapatkan hasil yg panen optimal karena kebutuhan peralatan pertanian
mereka tercukupi tanpa harus menunggu
banyak waktu untuk mengumpulkan dana yang besar untuk membeli alat
penunjang tersebut.
2. Pemerintah sebaiknya mengadakan
pengarahan bagi para petani yang berada di daerah defisit agar mereka mampu
mengikuti jejak petani-petani yg sukses (yg berada di daerah surplus), seperti
diadakannya “Seminar Pertanian” yang membahas tentang , mengatasi masalah iklim , hama ,
menjaga dan memelihara ladang .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar